Kamis, 22 Oktober 2009

Misteri Hati

Dalam tubuh manusia ada tiga unsur yang saling menopang kehidupan. Unsur tersebut antara lain Qolbun, Sirrun dan Ruhun. Qulbun merupakan tempat semua ilham baik dan buruk bersuara, sebab disana ada nafsu dan nurani (fitrah). Mereka yang tidak bisa mencerna dan memfilter ilham yang datang akan mengalami guncangan, sehingga apapun bisikan dalam hati akan diikuti. Kalau kebetulan bisikan ilham itu datangnya dari Cahaya Allah, manusia akan mendekat kepada Allah. Sebaliknya kalau ia terkecoh dengan ilham dari syetan, ia menjadi hamba sahaya syetan yang dianggap Tuhan.

Qolbun akan mengolah semua input ilham, kemudian diteruskan ke Sirrun, yakni pusat pengolahan rasa. Setelah menerima input ilham, sang Sirrun menerjemahkan ke dalam bahasa rasa dan perasaan, di antaranya ada rasa tenang, gelisah, cinta, was-was dan kadang benci atau amarah. Mereka yang qolbun-nya dibimbing syetan akan memaknai rasa dengan nafsu negatif. Gelisah, marah dan semua yang negatif dibahasakan dalam olah tubuh, sehingga orang menilai di sebagai manusia jahat. Sebaliknya, mereka yang berhasil mengolah ilham kebaikan, prilakunya akan soleh dan dekat dengan Tuhan.

Makanya dalam kondisi semacam ini kalau terhenti akan menghasilkan sikap plin plan atau munafik. Kemarin cinta besoknya benci, atau sebaliknya. Begitu seterusnya sampai akhirnya stress oleh campuraduknya semua rasa. Ini yang membuat banyak orang berjatuhan dan jatuh ke dalam jurang kehinaan sebagai manusia. Ia kehilangan harga diri dan muruah, karena tak mampu menterjemahkan bisikan dalam qolbunnya. Inilah benih yang mengawali manusia itu menjadi pelaku kejahatan dan kezaliman.

Bayangan semacam ini tidak akan terjadi jika manusia terus melakukan perjalanan menuju Ruhun atau spiritualitas. Didunia ruh manusia bisa menapaki ilham kebaikan. Semua yang ada tidak kelihatan, yang kelihatan hanya Allah, itulah ruh. Orang yang mampu mencapai tangga ini akan memancarkan cahaya Cinta ke semua makhluk. Cintanya kepada Allah akan memancar ke semua penjuru dunia, sehingga yang ada hanya cinta dan rahmat universal yang menyejukkan. Inilah inti perjalanan iman, makanya barangsiapa yang enggan menempuh perjalanan ruhani, ia akan terbelenggu dalam alam jasadiyah. Padahal semua yang berjasad akan hancur dan musnah. Masihkkah kita enggan mendekat kepada yang Maha Abadi dan tak pernah hancur?***