Jumat, 18 Desember 2009

Cinta Sejati

Malam ini Syeh Abdul Muhyi kembali mengajar. Temanya tentang cinta sejati, dengan mengupas ayat di Surat Al Hujurat Sang murid sudah berjajar mengelilingi beliau. Mata mereka penasaran kira-kira apa yang akan disampaikan sang syeh.

"Anak-anakku, siapa yang bisa menjawab apa bedanya cinta sejati dengan cinta nafsu? Coba dijawab dan terangkan," ujar Syeh mmebuka pengajian.

Masing-masing murid menjawab dengan pengetahuannya. Tapi tak satupun mengena, sebab wawasan dan pengalaman para murid masih di bawah. Syeh hanya tersenyum. "Ya, jawaban kalian semuanya benar tapi bukan itu yang aku maksudkan," ujar Syeh.

Lalu Syeh mulai mengupas. Cinta, kata Syeh, memang anugrah dari Allah yang dihunjamkan ke dada manusia. Kalau ia jatuh ke tanah yang bukan miliknya, akan berubah menjadi petaka karena dipandu oleh nafsu. Tapi kalau cinta itu ditanam pada lahan yang halal dan diridhoi ia akan menjadi berkah dan rahmat.

Cinta yang bersumber dari Allah akan abadi sampai akhir dunia ini. Sebab ia bersandar kepada yang maha abadi. Sedangkan cinta yang bersumber dari nafsu akan meluluhlantakkan manusia, sebab ia akan rusak dan hancur. Mereka hanya akan bertemu didunia, sedang di akherat mereka saling serang. "Coba baca tafsirnya di surat Al Hujurat," pinta Syeh.

Para murid puas mendengar penjelasan sang Syeh. Namun rasa penasaran masih terus bergelayutan. Mereka akan merenungi dulu, untuk ditanyakan hari berikutnya.