Selasa, 28 Juli 2009

Jadi Tukang Bom Itu Indah

Siapa yang megatakan bom bunuh diri itu menyiksa diri? Pasti hanya orang kafir yang takut dengan bom bunuh diri. Bagi seorang muslim yang membela agama Allah dengan jihadnya, bom merupakan sarana menjemput mati syahid. Bom adalah kenikmatan sejati, maka menjadi tukang bom itu indah bila dikaitkan dengan jihad. Melawan kaum kafir yang bersenjata lengkap jelas tidak bisa hanya dengan diplomasi meja, tapi mereka perlu dilawan dengan diplomasi bom. Melawan Yahudi Israel dan kepentingan Amerika di negeri sejuta masjid ini adalah jihad akbar. Jadi kita tidak perlu takut mati karena ledakan bom, sebab di kamar tidur juga orang bisa mati bila ajal mejemput.

Karena itu, kini semakin jelas mereka yang mengolok pelaku jihad bom layak dipertanyakan keimanannya. Bagaimana mungkin kita berdamai dengan kaum kafir seraya mengolok dan menjatuhkan martabat umat Islam. Pasti hanya mereka yang menjadi "inlander" penjajah saja yang senang umat Islam dtindas dan dilibas. Kita sudah salah memahami masalah,sehingga kita mati rasa ketika melihat saudara seiman di Palestina dibantai secara keji oleh Yahudi. Tidak ada jalan lain kecuali kita harus menghancurkan semua tatanan yang dibangun bangsa Yahudi. Hanya jihad yang akan menghadang kekejaman Yahudi dan Nasrani.

Inilah yang sebenarnya hilang dari umat Islam. Ruh jihad kita kendur sehingga tak sanggup melawan musuh. Sampai kapan kita akan terus begini? Jangan gadaikan iman kita hanya untuk menjilat penjajah. Ingat janji Allah yang yang akan memberikan surga kepada hamba-Nya yang membela Allah.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar